Menyingkap Rahasia Keistimewaan Shalat Subuh

keistimewaan shalat subuhSungguh, shalat bukan saja sebuah kewajiban, namun juga kebutuhan. Dikatakan demikian sebab shalat merupakan "makanan" bagi ruhani manusia. Kalau jasad membutuhkan makanan dalam bentuk benda kasar, maka ruhani manusia pun membutuhkan makanan dalam bentuk sentuhan bathin, salah satunya adalah dalam bentuk shalat. Kalau makanan bagi jasad bisa membuat kenyang, maka demikian halnya dengan shalat yang dapat membuat ketentraman jiwa. Shalat bisa menyebabkan hati menjadi tenang dan merasakan kebahagiaan sejati. Shalat juga bisa menjadikan kalbu merasakan manisnya iman dengan sentuhan cahaya Illahi.

Sebagai sebuah kewajiban yang penting dan tak boleh ditinggalkan, tentu ada sebuah keistimewaan tersendiri di balik perintah ini. Allah mengistimewakan shalat dengan memberikan hadiah pahala yang luar biasa terhadap siapa saja yang dengan tulus ikhlas lagi khusyu melaksanakannya, sekaligus memberikan ancaman berta bagi siapa pun yang lalai dan enggan melakukannya. Jika Anda adalah seseorang yang rajin melaksanakan shalat subuh, apalagi secara berjamaah, maka berbahagialah sebab Anda tergolong sebagai oang-orang yang sangat beruntung. Akan tetapi jika Anda adalah seseorang yang malas melaksanakan shalat subuh, maka Anda termasuk sederetan orang-orang yang amat sangat rugi.

Ketahuilah bahwa shalat subuh mempunyai keistimewaan khusus, keutamaan yang terdapat dalam shalat subuh ini lebih agung. Hal ini sangat wajar, sebab jika dibanding dengan shalat lima waktu yang lain, pelaksanaan shalat subuh terkesan lebih berat. Lihatlah kenyataan yang ada. Betapa banyak masjid-masjid yang megah dengan tingkat jamaah yang begitu banyak. Namun cobalah melihat bagaimana kondisi masjid tersebut ketika waktu subuh tiba. Siapapun bisa melihat kenyataan bahwa waktu subuh biasanya masjid-masjid yang megah menjadi begitu sepi. Memang ada aktifitas jamaah di dalamnya, namun bisa dihitung berapa banyak kaum muslim yang punya semangat untuk menghadiri jamaah shalat tersebut. Kalaupun ada paling-paling hanya terdiri dari satu atau dua baris saja, itu pun didominasi oleh orang-orang yang sudah lanjut usia, lantas kemana umat muslim yang lain waktu itu?

Sebagai shalat yang waktuinya di anggap berat, tentu Allah menyediakan sesuatu yang lain dan bersifat khusus dalam shalat subuh yang itu tidak terdapat dalam shalat wajib lainnya. Secara umum shalat wajib lima waktu termasuk shalat subuh mempunyai banyak keutamaan. Namun khusus untuk shalat subuh, selain keutamaan-keutamaan umum juga mempunyai keutamaan khusus.

Allah Menjadikan Shalat Subuh Sebagai Barometer Iman
Kalau secara umum shalat bisa dijadikan sebagai ukuran untuk mementukan kebaikan amal ibadah seseorang, maka dalam shalat subuh masih terdapat nilai plus nya lagi, yaitu shalat ini bisa dijadikan sebagai ukuran apakah seseorang itu memiliki keimanan yang bagus atau tidak. Seperti yang disabdakan Nabi SAW:
"Batas antara kits dengan orang-orang munafik adalah menghadiri shalat isya dan shalat subuh, sebab orang-orang munafik tidak sanggup menghadiri kedua shalat tersebut".

Dalam hadist lain nabi juga membuat klasifikasi yang beliau jadikan tolak ukur untuk membedakan antara orang mukmin dengan orang munafik. Diriwayatkan dari Abu HUrairah, ia berkata bahwa nabi bersabda:
"Shalat yang paling (dianggap) berat oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Pdahala seandainya mereka mengetahui pahala yang terdapat dalam kedua shalat tersebut, tentu merekan akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak".

Itulah spesifikasi shalat subuh. Secara khusus Allah menjadikan shalat ini sebagai tolak ukur tingkat keimanan seseorang. Maka sebenarnya kita bisa intropeksi diri dalam hal ini, jika kita merasakan bahwa shalat subuh itu memberatkan dan apalagi sampai kita tinggalkan karena segudang alasan, maka dihadapan nabi kita tampak seperti orang munafik. Keimanan kita beliau ragukan.

Shalat subuh merupakan slah satu shalat yang pertama kali diwajibkan atas kaum muslimin di samping shalat ashar
Untuk shalat ashar, dlam perjalannya mengalami perubahan, semula hanya dua rakaat kemudian menjadi empat rakaat setelah peristiwa isra mi'raj. Hal ini berbeda dengan shalat subuh yang sejak pertama kali diperintahkan hingga kini tetap dua rakaat.

Adzan yang terdapat dalam shalat subuh berbeda dengan adzan pada shalat lainnya
Empat waktu shalat mempunyai kalimat sama, namun tidak pada kalimat adzan yang terdapat dalam seruan shalat subuh. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Mahdzurah bahwa Rasulullah SAW mengajarinya menambahkan lapadz "Ash shalaatu khairun minan naum" (shalat itu lebih baik daripada tidur) setelah lapadz "Hayya alal falaaq".

Rasulullah SAW memberikan doa khusus setelah shalat subuh
Abu Dzar meriwayatkan sebuah hadist, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda "Barang siapa setelah shalat subuh sebelum meninggalkan tempat duduknya dan belum berbicara sedikitpun membaca: laa ilaaha illallahu wahdahuulaa syarikalaahu walahulhamdu yuhyi wayumiitu wahuwa alaa kulli syaiin kodiiru, sebanyak sepuluh kali, maka akan ditulis baginnya sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh keburukan dan diangkat baginya sepuluh derajat. Satu hari penuh ia akan terlindungi dari sesuatu yang tidak ia sukai, terlindungi dari syetan, tidak ada dosa yang akan mencelakainya kecuali syirik". (HR. At Tirmidzi)

Diriwayatkan pula dari Muslim Bin Al Harist, ia berkata bahwa Rasulullah berkata padanya, "Jika kamu shalat subuh sebelum kamu berbicara, bacalah Allohumma ajirni minannari sebanyak tujuh kali, maka jika kamu mati hari itu Allah akan melindungimu dari api neraka". (HR. Abu Daud dan Imam An Nasa'i)

Rasulullah selalu menyarankan kepada umatnya agar memendekkan bacaan waktu shalat, kecuali pada waktu subuh
Hadist riwayat Abu Barzah Al Aslami, ia berkata: "Rasulullah pada saat shalat subuh, membaca 60-100 ayat, dan beliau pergi menunggalkan kami ketika kami sudah mengenali wajah sesama kami (maksudnya sebentar lagi matahari terbit)". (HR. Muslim)

Pelaksanaan shalat subuh disaksikan oleh para malaikat
Betapa mulianya waktu shalat subuh, hingga para malaikat turun dari langit ke bumi untuk menyaksikan manusia melaksanakan shalat subuh. Dalam sebuah ayat Allah berfirman:
"...dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh para malaikat)". (QS. Al Isra: 78)

Nabi memilih waktu shalat subuh sebagai moment untuk menyampaikan hal-hal penting
Rasulullah melihat waktu subuh sebagai waktu yang ideal untuk memberikan pencerahan kepada umatnya. Beliau menggunakan waktu ini sebagai kesempatan mengajarkan kebaikan kepada para sahabatnya. Beliau sering menyampaikan pelajaran dan penjelasan tentang berbagai hal setelah pelaksanaan shalat subh. Sepertinya nabi ingin menjadikan shalat subuh sebagai pertemuan ilmiah dan pembinaan iman yang sangat kondusif bagi umaynya dan sengaja nabi memilih waktu subuh sebab waktu itu kondisi fisik dan fsikologi dalam keadaan jernih.

Shalat subuh tidak bisa dijama dan tidak pula bisa diqoshor
Hanya ada empat shalat yang bisa dijama dan atau diqoshor yakni dzuhur dan ashar, magrib dan isya. Sedangkan shalat subuh tidak dapat dijama maupun diqoshor, tentu hal ini merupakan kekhususan yang diberlakukan Allah terhadap shalat subuh.

Waktu habisnya shalat subuh tidak dibatasi dengan masuknya waktu shalat yang lain
Ini beda sekali dengan empat jenis shalat wajib lainnyua. Masuknya waktu shalat subuh adalah terbitnya fajar shadiq, sedangkan habisnya waktu shalat subuh tidak pada waktu masuknya shalat dzuhur, namun hanya pada bata waktu munculnya matahari. Hal demikian tidak didapat pada waktu shalat yang lain dimana habisnya waktu shalat ditandai dengan masuknya waktu shalat yang lain.

Allah menjadikan waktu subuh sebagai waktu terjadinya peristiwa-peristiwa penting
Subhanallah! entah rahasia apakah yang disembunyikan Allah di balik waktu shalat subuh ini hingga Allah merealisasikan sebagian takdirnya pada waktu subuh. Lihatlah dua peristiwa penting berikut ini:
Pertama, Allah menghancurkan kaum nabi Luth as dan waktu yang dipilih Allah untuk menghancurkannya adalah waktu subuh. Allah berfirman:
"Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka adalah di waktu subuh, bukankah subuh itu sudah dekat?". (QS. Hud :81)

Bukankah Allah mampu mengadzab kaum nabi Luth itu kapan saja, siang atau malam, namun mengapa Allah memilih waktu subuh untuk menurunkan siksaan?

Kedua, turunnya Al Masih ke bumi untuk membantai Dajjal adalah pada waktu subuh. Disebutkan dalam sebuah hadist dari Abu Umamah Al Bahili bahwa Rasulullah bersabda, "Sungguh tiodak ada lagi fitnah yang paling besar di muka bumi ini sejak Allah menciptakan anak Adam dari fitnah Dajjal. Allah tidak mengutus seorang nabi kecuali untuk mengingatkan umatnya tentang fitnah Dajjal. Saya adalah nabi terakhir dan kalian adalah umat yang terakhir dan tidak mustahil ia akan keluar di masa kalian". (HR. Ibnu Majah)

kemudian Rasulullah menjelaskan sifat-sifat Dajjal dan peristiwa-peristiwa yang menyertainya. Begitu pula dengan Ya;juj dan Ma'juj. Baru kemudian beliau menjelaskan saat-saat terakhir di muka bumi ini dengan menerangkan tentang golongan orang-orang beriman yang diturunkan kepada mereka, yakni Al Masih untuk kembali menegakkan keadilan sesuai dengan syariat islam. Nabi bersabda "Mereka itu di Baitul Maqdis (orang-orang mukmin saat itu berada di Baitul Maqdis) dan imam mereka adalah seorang laki-laki yang shaleh. Ketika imam mereka telah maju untuk memngimami shalat subuh, maka turunlah kepada mereka Isa Bin Maryam (di waktu subuh)".

Baca juga sejuta hikmah di balik shalat subuh.

* Bismillah...wellcome to Postart Alifah
* View web version untuk berkomentar, bagi yang menggunakan smartphone
* Berkomentarlah dengan bijak, and have I nice day

ARTIKEL MENARIK LAINNYA