4 Karunia Pada Orang-orang Yang Selalu Ingat Mati

Mati adalah sesuatu perkataan yang paling ditakuti oleh hampir setiap manusia. Setiap orang, juga binatang takut mati kecuali beberapa manusia yang sudah putus asa dalam kehidupan ini, yang ingin segera mati. Wajar sekali kalau manusia takut mati, sebab mati berarti berpisah dengan segala yang ia miliki atau senangi, berpisah dengan segala yang disayangi atau dicintai. Berpisah dengan dunia dan segala isinya.

4 Karunia Pada Orang Yang Selalu Ingat Mati

Semua orang takut mati, tetapi ada yang berlebihan sekali, ada pula yang trakutnya sedikit saja, bahkan ada yang tak takut mati sama sekali, malah berani dan ingin mati. Ketakutan terhadap mati adalah karena dua hal:
  • Karena kurang atau tidak adanya pengetahuan kita tentang mati, keadaan mati dan keadaan selepas mati adalah gelap. Semua orang takut menempuh tempat yang gelap dan tidak diketahui.
  • Karena dosa dan kesalahan yang sudah bertumpuk dan tidak bertaubat, sehingga mendengar kata mati sudah terbayang azab dan siksa yang diperolehinya akibat dosa dan kesalahan tadi.
Bagi orang cukup pengetahuan dan keyakinan terhadap sesudah mati dan merasa dirinya tak pernah melakukan dosa dan kesalahan, maka beginya tak ada ketakutan terhadap mati malah ingin mati. Tetapi agama islam melarang orang ingin cepat mati, agar dapat hidup melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya. Dan kalau ingin hidup lama adalah dengan tujuan agar dapat semakin banyak melakukan kebaikan bukan pula untuk dapat lebih banyak menumpuk harta dan kekayaan atau keturunan. Seperti ungkapan dalam peribahasa, "Sebatang pohon daunnya rimbun, banyak daunnya serta buahnya. Walaupun hidup seribu tahun kalau tidak sembahyang apa gunanya".

Inilah 4 karunia bagi orang yang selalu ingat pada kematian, diantaranya :

RAJIN BERIBADAH
Orang yang lupa akan kematian akan terasa berat beribadah karena ia dikejar-kejar kenikmatan duniawi. Baginya masalah akhirat dianggap sia-sia. Kalaupun ada niat beribadah, ditunda-tunda menunggu nanti kalau sudah tua. Padahal datangnya maut siapa yang tahu. Bisa jadi sore atau malam nanti maut datang. Bila sudah saatnya kita tidak mampu untuk mengundurkannya.

Oleh karena itu, janganlah menunda-nuinda ibadah. Laksanakanlah kewajiban beribadah dengan segera seolah maut akan menjemput. Dengan bersikap demikian, beribadah akan terasa ringan. Jikalau engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu-nunggu datangnya waktu sore (untuk mencari bekal kematian) dan jikalau engkau di waktu sore, maka janganlah menunggu-nunggu datangnya waktu pagi. Ambillah kemanfaatan seaktu hidupmu ini untuk bekal kematianmu dan sewaktu masih sehat untuk bekal sakitmu. (HR. Ibnu Hibban)

MENIMBULKAN KEZUHUDAN
"Perbanyaklah mengingat kematian, sebab yang demikian itu akan menghapus dosa dan menyebabkan timbulnya kezuhudan di dunia". (HR. Ibnu Abiddunya)

Hawa nafsu yang cenderung cinta kemewahan mendorong manusia menjadikan dunia sebagai tujuan. Hati seperti ini dipenuhi dengan keinginan dan panjang angan-angan tentang kemewahan, dzikirnya uang, uang dan hanya uang. Pikirannya dipenuhi segala macam ketamakan. Sikap demikian itu membuatnya tidak mau mensyukuri yang sudah ada dan melupakan akhirat. Hati yang sudah dipenuhi cinta dunia akan sulit untuk mengingat Allah, dan ujung-ujungnya mengarahkan hidupnya menuju neraka. Adapun oranmg yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah termpat tinggalnya. (QS. An Nazi'aat : 37-39)

Hawa nafsu yang cinta dunia itu hendaklah dikendalikan dengan mengingat matiu. Dengan mengingat mati, angan-angan panjang tentang kemewahan dunia dapat dikendalikan. Ingatlah pakaian mahal dan indah yang kita banggakan akan ditinggal dan menjadi barang yang tidak berguna di alam kubur, sebab pakaian kita hanyalah lembaran kain kafan saja. Kavling tanah yang luas juga akan berpisah, dan kita menghuni tanah dan liang sempit yang gelap sendirian. Bila cinta dunia membuat seseorang menjadi budaknya, sikap zuhud justru menjadikan seseorang berdaya menggunakannya sebagai alat mecari ridha Allah. Harta kekayaannya tidak menimbulkan kesombongan, tetapi justru membuatnya khawatir kalau-kalau ada hak fakir miskin belum ditunaikan.

Segeralah tunaikan zakat, infaq dan shadaqah dengan ringan karena menyadari harta yang sesungguhnya bukan yang di dunia ini tetapi yang sudah diamalkan. Manfaat lain dengan senantiasa mengingat mati adalah mendorong kita ber istighfar, memohon ampun kepda Allah, kesadaran akan datangnya kematian yang tidak terduga membuat kita senantiasa waspada, hidup kita terkontrol dan tidak lepas kendali.

SIFAT QANA'AH
Qana'ah adalah perasaan puas apa yang dimiliki, meras cukup apa adanya. Qana'ah merupakan sifat yang mulia yang menunjukkan harga diri dan standar akhlak tinggi. Perasaan puas apa adanya memberikan kesadaran dan ketajaman spiritual, mendorong seseorang untk siap menghadapi kehidupan yang akan datang.

Qana'ah memiliki pengaruh besar yang laur biasa terhadap kehidupan individu, menjadikan manusia lebih berarti dalam menjalani hidup dengan orientasi kehidupan akhirat yang lebih kekal dan memang lebih bahagia. Jika sudah ada kemauan dalam diri dan hati sifat qana'ah, perasaan yang ditimbulkan di belakangnya adalah selalu ingin mendekatkan diri pada Illahi. Semua perbuatan yang dilakoninya dan ibadahnya hanya karena mencari ridha-Nya, di sinilah seseorang bisa lebih meminimalisasikan sikas alam kubur yang sangat keji.

Kenikmatan surga yang abadi sudah di ambang pintu. Mari realisasikan akhirat kita dengan amal-amal yang membuat diri kita dekat dengan-Nya dan selamat di kahirat. Filter semua kenikmatan dunia yang hanya tampak sepertyi fatamorgana, dari kejauhan nampak indah, namun jika didekati akan sirna.

TAUBAT
Mengingat kematian mengandung energi positif atas jiwa pribadi seseorang, membawa manusia untuk bersegera bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah. Hakikat taubat adalah menyesal terhadap apa yang telah terjadi. Meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga tanpa tidak akan mengulangi perbuatan tersebut di masa yang akan datang.

Tidak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa. Selalu saja ada debu-debu  lalai yang melekat. Sedemikian lembutnya, terlekatnya debu kerap berlarut-larut tanpa kita sadari. Di luar dugaan debu sudah berubah menjadi kotoran pekat yang menutup hampir seluruh tubuh. Itulah keadaan yang kerap terjadi pada diri manusia.

Rasulullah saw pernah menyampaikan nasihat tersebut melalui Abu Hurairah r.a : "Segeralah melakukan amal shaleh. Akan terjadi fitnah besar bagaikan gelap malam yang sangat gulita. Ketika itu seorang beriman di pagi hari, tiba-tiba kafir di sore hari. Beriman di sore hari, tiba-tiba kafir di pagi hari. Mereka menukar agama karena sedikit keuntungan dunia". (HR. Muslim)

Saatnya mausia merenungi diri untuk senantiasa minta ampunan Allah swt, menyadari bahwa siapa pun yang bernama manusia punya kelemahan dan kekhilafan. Dengan mengingat mati, manusia bisa mendekatkan diri dengan Tuhannya dan  jika manusia benar-benar takut akan siksa kubur maka pasti akan menyesali segala apa yang dilakukannya yang berbau dosa segera disesali dan bertaubat.

Taubat dalam islam tidak mengenal perantara. Pintu taubat selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu membentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap dalam hadist riwayat Muslim dari Abu Musa Al Asy'ari : "Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat".

Karena itu merugilah orang-orang yang berpuus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampaui batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka, dan sungguh Allah akan mengampuni dosa-dosa semuanya karena Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

* Bismillah...wellcome to Postart Alifah
* View web version untuk berkomentar, bagi yang menggunakan smartphone
* Berkomentarlah dengan bijak, and have I nice day

ARTIKEL MENARIK LAINNYA