Sikap Orang-orang Shaleh Menghadapi Kematian

Manusia telah diutus Allah ke dunia ini semata-mata untuk mentaati Allah dan mengikuti perintahnya, diiringi dengan pemberian harta dan diri. Allah swt berkali-kali memberi peringatan agar manusia hanya memiliki satu tujuan saja di dunia ini, yaitu beribadah kepada Allah swt. Manusia telah diperingatkan oleh Allah bahwa kehidupan dunia adalah sebagai ujian, semata-mata untuk mengetahui siapakah yang lebih baik amalnya setelah menikmati segala pemberian Allah swt, dan kematian adalah untuk memperlihatkan hasilujian tersebut. Allah swt berfirman:

“Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah yang menjadikan mati dan hidup, sepaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Kuasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Al Mulk : 1-2)

Sikap Orang Shaleh Menghadapi Kematian

Jadi dunia ini tempat ujian, dan tujuan penciptaan jin dan manusia adalah semata-mata untuk beribadah. Oleh sebab itu segala bentuk kemudahan dan kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah, hanyalah untuk diambil faedahnya seperlunya saja, dan selebihnya ntuk disimpan di khazanah Allah untuk kemanfaatan dirinya kelak di akhirat. Dengan demikian suatu kelalaian yang sangat besar yang akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan yang tidak terhingga, jika kita sibuk dalam urusan kebedaan, dengan melupakan perinta-perintah Allah, dan menutup mata kita dari melihat tujuan pemberian semua kebendaan itu kepada kita. Dalam keadaan seperti itu kita akan menyesal, jika kita meninggalkan seluruh hasil usaha itu untuk orang lain lalu kita sendiri akan pergi ke alam lain.

Malaikat maut yang datang itu bergantung kepada tingkat iman dan amal shalehnya seseorang. Semakin banyak amal shaleh orang itu, maka bentuk malaikat maut yang akan datang dalam mencabut ruhnya akan semakin menyenangkan, dan sebaliknya semakin besar dosanya maka bentuk malaikat maut yang kan datang akan semakin menakutkan. Dekat-dekat hari seseorang hamba Allah akan wafat, malaikat maut akan berulang-ulang mengunjungi orang tersebut, kadang-kadang ia menunjukkan dirinya dengan jelas, bahkan kadang-kadang suaranya jelas terdengar oleh yang bersangkutan dan hanya orang yang dekat ajal itulah saja yang bisa melihat, merasakan dan mendengar namun tidak sanggup menyampaikan atau menceritakan hal ini kepada manusia lain siapa pun. 

Bagi orang yang banyak amal shaleh ibadahnya adalah yang bisa sanggup mewaspadai dirinya telah di “sinyal” kan oleng sang malaikat maut, namun sebaliknya bagi sesorang yang banyak dosanya tidak merasa sadar akan adanya “sinyal” tersebut, hanya dirasakan sebagai suatu keanehan belaka yng lewat begitu saja di saat ujung akhir kehidupannya.

Bagi sebagian orang, kematian merupakan suatu yang sangat ditakuti. Sementara bagi orang mukmin kematian meupakan sesuatu yang dinanti. Mereka tidak mengharapkan kematian, tetapi bila kematian sudah datang pada dirinya, mereka sudah siap untuk menyambutnya. Senyum mereka mengembang, wajah mereka cerah. Kerinduan pada rabb Sang kekasih, tidak berapa lama lagi akan terobati.

Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya manusia mukmin ketika hendak memasuki akhirat dan meninggalkan dunia, turunlah malaikat kepadanya dengan wajah yang bersinar seperti cahaya matahari. Mereka duduk di dekat mayat sepanjang mata memandang. Lalu datanglah malaikat maut dan duduk di dekat kepalanya dan berkata, ‘Hai ruh yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya’. Maka keluarlah ruh itu mengalir seperti mengalirnya tetesan air dari mulut cerek. Malaikat maut mengambilnya. Apabila ia sudah mengambilnya, ia tidak membiarkannya berada di tangannya sekejap mata pun sampai ia menyimpannya di dalam kafan. Dari ruh itu keluarlah bau harum semerbak memenuhi permukaan bumi”. (HR. Ibnul Qayyim Al Jawziyah Al Ruh hal. 44-45)

Dalam hadist lain Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya ketika orang mukmin sedang sakaratul maut, malaikat maut duduk di sebelahnya dengan sikap yang sangat merendah,layaknya seorang budak. Lalu bersama rombongannya, pelan-pelan dia berdiri, tidak mau menghampirinya sebelum mengucap salam dan menggembirakannya dengan kabar surga. (Bihar Anwar Juz 6 hal. 167)

0 Read More »

4 Karunia Pada Orang-orang Yang Selalu Ingat Mati

0
Mati adalah sesuatu perkataan yang paling ditakuti oleh hampir setiap manusia. Setiap orang, juga binatang takut mati kecuali beberapa manusia yang sudah putus asa dalam kehidupan ini, yang ingin segera mati. Wajar sekali kalau manusia takut mati, sebab mati berarti berpisah dengan segala yang ia miliki atau senangi, berpisah dengan segala yang disayangi atau dicintai. Berpisah dengan dunia dan segala isinya.

4 Karunia Pada Orang Yang Selalu Ingat Mati

Semua orang takut mati, tetapi ada yang berlebihan sekali, ada pula yang trakutnya sedikit saja, bahkan ada yang tak takut mati sama sekali, malah berani dan ingin mati. Ketakutan terhadap mati adalah karena dua hal:
  • Karena kurang atau tidak adanya pengetahuan kita tentang mati, keadaan mati dan keadaan selepas mati adalah gelap. Semua orang takut menempuh tempat yang gelap dan tidak diketahui.
  • Karena dosa dan kesalahan yang sudah bertumpuk dan tidak bertaubat, sehingga mendengar kata mati sudah terbayang azab dan siksa yang diperolehinya akibat dosa dan kesalahan tadi.
Bagi orang cukup pengetahuan dan keyakinan terhadap sesudah mati dan merasa dirinya tak pernah melakukan dosa dan kesalahan, maka beginya tak ada ketakutan terhadap mati malah ingin mati. Tetapi agama islam melarang orang ingin cepat mati, agar dapat hidup melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya. Dan kalau ingin hidup lama adalah dengan tujuan agar dapat semakin banyak melakukan kebaikan bukan pula untuk dapat lebih banyak menumpuk harta dan kekayaan atau keturunan. Seperti ungkapan dalam peribahasa, "Sebatang pohon daunnya rimbun, banyak daunnya serta buahnya. Walaupun hidup seribu tahun kalau tidak sembahyang apa gunanya".

Inilah 4 karunia bagi orang yang selalu ingat pada kematian, diantaranya :

RAJIN BERIBADAH
Orang yang lupa akan kematian akan terasa berat beribadah karena ia dikejar-kejar kenikmatan duniawi. Baginya masalah akhirat dianggap sia-sia. Kalaupun ada niat beribadah, ditunda-tunda menunggu nanti kalau sudah tua. Padahal datangnya maut siapa yang tahu. Bisa jadi sore atau malam nanti maut datang. Bila sudah saatnya kita tidak mampu untuk mengundurkannya.

Oleh karena itu, janganlah menunda-nuinda ibadah. Laksanakanlah kewajiban beribadah dengan segera seolah maut akan menjemput. Dengan bersikap demikian, beribadah akan terasa ringan. Jikalau engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu-nunggu datangnya waktu sore (untuk mencari bekal kematian) dan jikalau engkau di waktu sore, maka janganlah menunggu-nunggu datangnya waktu pagi. Ambillah kemanfaatan seaktu hidupmu ini untuk bekal kematianmu dan sewaktu masih sehat untuk bekal sakitmu. (HR. Ibnu Hibban)

MENIMBULKAN KEZUHUDAN
"Perbanyaklah mengingat kematian, sebab yang demikian itu akan menghapus dosa dan menyebabkan timbulnya kezuhudan di dunia". (HR. Ibnu Abiddunya)

Hawa nafsu yang cenderung cinta kemewahan mendorong manusia menjadikan dunia sebagai tujuan. Hati seperti ini dipenuhi dengan keinginan dan panjang angan-angan tentang kemewahan, dzikirnya uang, uang dan hanya uang. Pikirannya dipenuhi segala macam ketamakan. Sikap demikian itu membuatnya tidak mau mensyukuri yang sudah ada dan melupakan akhirat. Hati yang sudah dipenuhi cinta dunia akan sulit untuk mengingat Allah, dan ujung-ujungnya mengarahkan hidupnya menuju neraka. Adapun oranmg yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah termpat tinggalnya. (QS. An Nazi'aat : 37-39)

Hawa nafsu yang cinta dunia itu hendaklah dikendalikan dengan mengingat matiu. Dengan mengingat mati, angan-angan panjang tentang kemewahan dunia dapat dikendalikan. Ingatlah pakaian mahal dan indah yang kita banggakan akan ditinggal dan menjadi barang yang tidak berguna di alam kubur, sebab pakaian kita hanyalah lembaran kain kafan saja. Kavling tanah yang luas juga akan berpisah, dan kita menghuni tanah dan liang sempit yang gelap sendirian. Bila cinta dunia membuat seseorang menjadi budaknya, sikap zuhud justru menjadikan seseorang berdaya menggunakannya sebagai alat mecari ridha Allah. Harta kekayaannya tidak menimbulkan kesombongan, tetapi justru membuatnya khawatir kalau-kalau ada hak fakir miskin belum ditunaikan.

Segeralah tunaikan zakat, infaq dan shadaqah dengan ringan karena menyadari harta yang sesungguhnya bukan yang di dunia ini tetapi yang sudah diamalkan. Manfaat lain dengan senantiasa mengingat mati adalah mendorong kita ber istighfar, memohon ampun kepda Allah, kesadaran akan datangnya kematian yang tidak terduga membuat kita senantiasa waspada, hidup kita terkontrol dan tidak lepas kendali.

SIFAT QANA'AH
Qana'ah adalah perasaan puas apa yang dimiliki, meras cukup apa adanya. Qana'ah merupakan sifat yang mulia yang menunjukkan harga diri dan standar akhlak tinggi. Perasaan puas apa adanya memberikan kesadaran dan ketajaman spiritual, mendorong seseorang untk siap menghadapi kehidupan yang akan datang.

Qana'ah memiliki pengaruh besar yang laur biasa terhadap kehidupan individu, menjadikan manusia lebih berarti dalam menjalani hidup dengan orientasi kehidupan akhirat yang lebih kekal dan memang lebih bahagia. Jika sudah ada kemauan dalam diri dan hati sifat qana'ah, perasaan yang ditimbulkan di belakangnya adalah selalu ingin mendekatkan diri pada Illahi. Semua perbuatan yang dilakoninya dan ibadahnya hanya karena mencari ridha-Nya, di sinilah seseorang bisa lebih meminimalisasikan sikas alam kubur yang sangat keji.

Kenikmatan surga yang abadi sudah di ambang pintu. Mari realisasikan akhirat kita dengan amal-amal yang membuat diri kita dekat dengan-Nya dan selamat di kahirat. Filter semua kenikmatan dunia yang hanya tampak sepertyi fatamorgana, dari kejauhan nampak indah, namun jika didekati akan sirna.

TAUBAT
Mengingat kematian mengandung energi positif atas jiwa pribadi seseorang, membawa manusia untuk bersegera bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah. Hakikat taubat adalah menyesal terhadap apa yang telah terjadi. Meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga tanpa tidak akan mengulangi perbuatan tersebut di masa yang akan datang.

Tidak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa. Selalu saja ada debu-debu  lalai yang melekat. Sedemikian lembutnya, terlekatnya debu kerap berlarut-larut tanpa kita sadari. Di luar dugaan debu sudah berubah menjadi kotoran pekat yang menutup hampir seluruh tubuh. Itulah keadaan yang kerap terjadi pada diri manusia.

Rasulullah saw pernah menyampaikan nasihat tersebut melalui Abu Hurairah r.a : "Segeralah melakukan amal shaleh. Akan terjadi fitnah besar bagaikan gelap malam yang sangat gulita. Ketika itu seorang beriman di pagi hari, tiba-tiba kafir di sore hari. Beriman di sore hari, tiba-tiba kafir di pagi hari. Mereka menukar agama karena sedikit keuntungan dunia". (HR. Muslim)

Saatnya mausia merenungi diri untuk senantiasa minta ampunan Allah swt, menyadari bahwa siapa pun yang bernama manusia punya kelemahan dan kekhilafan. Dengan mengingat mati, manusia bisa mendekatkan diri dengan Tuhannya dan  jika manusia benar-benar takut akan siksa kubur maka pasti akan menyesali segala apa yang dilakukannya yang berbau dosa segera disesali dan bertaubat.

Taubat dalam islam tidak mengenal perantara. Pintu taubat selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu membentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap dalam hadist riwayat Muslim dari Abu Musa Al Asy'ari : "Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat".

Karena itu merugilah orang-orang yang berpuus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampaui batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka, dan sungguh Allah akan mengampuni dosa-dosa semuanya karena Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Read More »

6 Perkara Yang Perlu Dilakukan Agar Selalu Ingat Kepada Kematian

0
Seorang ulama pernah berkata, "Selain Allah, sersuatu yang paling sering dilupakan manusia adalah kematian". Padahal kematian menjadi sebuah fenomena nyata yang selalu disaksikan manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Kematian keluarga, tetangga atau orang-orang yang tidak kita kenal yang dapa diketahui dari berita-berita kematian di berbagai media massa, selalu terjadi setiap saat. Karena tidak disadari, maka kematian datangnya tampak selalu mendadak. Banyak terjadi, manusia yang dicabut nyawanya dalam keadaan sedang bergembira ria. Kemana pun kita berlari dan di mana pun kita berada, mati akan datang menghampiri. Ini suatu kepastian, kita hanya menunggu giliran.

6 Perkara Yang Perlu Dilakukan Agar Selalu Ingat Kepada Kematian

Rasulullah saw memberikan rumusan yang lain, bahwa manusia cerdas ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian. Dengan mengingat mati, kehidupannya di dunia dikelola, tidak hanya sebagai kesenangan tetapi juga menjadi ladang beramal baik sebanyak-banyaknya. Dengan mengelola keseimbangan hidup diperolehlah kemulian dunia dan keselamatan di akhirat. Dia sangat menyadari perjalanan di akhirat yang jauh dan abadi tentu membutuhkan bekal yang jauh lebih banyak lagi dibandingkan di dunia. Karena kecerdikan yang sering dipahami manusia akan bermakna jika diiringi kecerdikan memikirkan nasib di akhirat.

Agar selalu ingat kepada kematian, perlu dilakukan perkara-perkara berikut :
  1. Menyaksikan orang yang sedang saakaratul maut. Betapa dahsyatnya dan menakutkan lebih-lebih kalau berdosa. Keadaan sakaratul maut ini digambarkan oleh Rasulullah saw dalam hadistnya yang bermaksud : "Sakitnya sakaratul maut itu kira-kira 300 sakitnya pukulan pedang". (HR. Abiddunya). "Sesungguhnya Nabi saw mempunyai segelas air ketika hendak meninggal dunia. Baginda Rasul memasukkan tangannya ke dalam air, kemudian mengusap wajahnya dengan air itu dan berkata : "Ya Allah, semoga Tuhan mempermudah kepada saya terhadap sakaratul maut". (HR. Bukhari dan Muslim)
  2. Mengunjungi orang sakit, sebab hujung dari penyakit ini tidak lain adalah kematian. Dari itu kita selalu waspada dan hati-hati.
  3. Melakukan ziarah kubur, sebagaimana sabda Rasulullah saw : "Lakukanlah ziarah kubur karena ia mengingatkan mati". (HR. Muslim)
  4. Merasakan diri selalu diawasi Allah swt dimna saja kita berada. Oleh dengan demikian senantiasalah beramal baik. Rasulullah saw bersabda : "Seutama-utama iman seseorang itu ialah bahwa ia mengetahui dengan sungguh bahwa Allah swt itu ada bersama dengannya di mana pun ia berada". (HR. 'Ubadah bin Shamit)
  5. Sadarilah bahwa perasaan kita sering disaksikan oleh anggota badan kita sendiri, yakni oleh lidah, tangan, kaki,kulit, telinga, mata dan hati. Hal ini difahamkan Allah dalam Al Qur'an yang berarti : "Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menyaksikan atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan". (QS. An Nur : 24)
  6. Begitu pula agar disadari bahwa perasaan kita selalu disaksikan. Dilihat dan diikuti oleh siang dan malam bumi tempat kita berpijak, langit serta malaikat Rakib dan Atid dan malaikat-malaikat lainnya. Allah swt berfirman : "Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan hatinya. Dan kami lebih dekat kepadanya dari urat nadi lehernya sendiri. Ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri, tiada sesuatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir". (QS. Qaf : 16-18). "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran dimuka dan di belakang, mereka menjaganya atas perintah Allah". (QS. Ar Ra'd : 11). Malaikat ini disebut malaikat Hafazhad.
Read More »

Mengenal Malaikat-malaikat Yang Turun Disaat Sakaratul Maut

0
Apa yang ada di benak anda ketika mendengar kata alam kubur? Banyak orang melihat alam kubur dari sisi luarnya saja, yang ada hanyalah kesunyian, gelap mungkin misterius sehingga mengerikan bulu kuduk kita. Benar... di kedalaman kuburan yang sempit dan pastinya gelap terdapat misteri-misteri yang mungkin ditakuti oleh manusia.

berdialog dengan malaikat maut

Selepas mereka sudah tahu gambaran kehidupan setelah mati, bukannya mereka bertaubat untuk meninggalkan apa-apa yang dilarang-Nya dan bersegera menjalankan kewajiban-kewajiban apa yang diperintahkan-Nya. Proses terjadinya kematian adalah turunnya malaikat pada saat sekarat. Setiap manusia saat meregang nyawa mengalami sakaratul maut, sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur'an :

"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya". (QS. Qaf : 19)

Saat datangnya malaikat maut, setiap manusia akan memunculkan ekspresi yang berbeda-beda ketika malaikat telah datang menjemputnya. Tidak sedikit orang yang mengalami kesakitan saat dicabutnya roh dan banyak pula orang yang mengalami kemudahan dalam dicabutnya roh, karena latar belakang yang mendukung. Hanyalah orang-orang yang bertaubat dan beramal shaleh dalam sepanjang hidupnya. Disebut dalam sebuah riwayat, jika seorang itu najak, mulutnya terkunmci dan 4 malaikat akan masuk ke dalam jasadnya, yaitu :
  • Malaikat pertama masuk memberi salam sambil berkata : "Aku adalah yang diserahi rezekimu yang telah aku usahakan dari timur ke barat. Maka aku tidak mendapat sesuap dari rezekimu jika kamu sudah tiba saat untuk mati".
  • Malaikat kedua masuk dengan mengucapkan salam dan berkata : "Akulah yang diserahi minumanmu, dari air atau lainnya, aku mencari dalam bumi dari timur ke barat. Maka tidaklah aku dapati seteguk air untukmu ketika dekatnya saat mati".
  • Malaikat ketiga masuk dan mengucapkan salam lalu berkata : "Aku yang diserahi nafas-nafasmu, aku mencari dari bumi timur dan barat. Maka tidak aku dapati satu nafas dari nafas-nafasmu".
  • Malaikat keempat masuk dan mengucap salam sambil berkata : "Aku yang diserahi dengan ajalmu, aku mencari di bumi timur dan barat. Maka aku tidak temui bagimu ajal walaupun satu detik".
Seterusnya malaikat Katibin masuk dari arah kanan dan kiri. Malaikat sebelah kanan berkata : "Keselamatan bagimu, aku adalah yang diserahi amal kebajikanmu". Maka keluarlah lembaran-lembaran yang putih dan diberikan kepadanya seraya berkata : "Lihatlah kepada amalmu". Ketika itu dia merasa riang dan gembira. Malaikat sebelah kiri pula berkata : "Keselamatan bagimu, akulah yang diserahi amal kejahatanmu". Maka keluarlah lembaran-lembaran yang hitam dan diberikannya kepadanya sambil berkata : "Lihatlah kepadanya". Ketka itu keringatnya mulai mengalir.

Ketika hamba tadi menengok ke kiri dan ke kanan untuk membaca lembaran amalnya, malaikat memegang lembaran dan mencampakannya ke bantal kemudian ia kembali semula. Setelah itu datang pula malaikat maut, di sebelah kanannya malaikat Rahmat dan malaikat Azab di sebelah kiri. Apabila roh itu sudah sampai di kerongkongan, maka malaikat maut mencabutnya. Jika ia termasuk orang bahagia, malaikat Rahmat akan memanggilnya sementara jika termasuk dalam kategori orang yang celaka ia akan dipanggil oleh malaikat Azab.

Lalu malaikat membawa roh naik menghadap Allah swt. Jika ia termasuk dalam golongan yang beruntung, maka Allah berfirman kepadanya : "Kembalilah kamu segera ke jasadmu, sehingga ia melihat apa yang ada pada tubuhnya". Kemudian para malaikat membawa roh tersebut ke dunia, mereka meletakkannya ke tengah rumah, roh itu melihat siapa yang merasa sedih dan siapa yang tidak.

Setelah manusia menemui ajalnya lalu dibawanya ke kuburan dengan pakaian khas jenazah yakni kain kafan. Tujuh langkah kaki pelayat yang meninggalkan pemakaman, datanglah malaikat dengan penampilan yang berbeda untuk setiap orangnya. Di dalamnya terjadi dialog antara malaikat dengan si mayat. Bukhari-Muslim mengukirkan dalam kitab shahihnya, dari Anas bin Malik : "Seorang manusia ketika telah dikebumikan, orang-orang yang mengantarkan jenazahnya mulai melangkah meninggalkannya, terdengar olehnya ketukan suara sandal mereka".

Imam Bukhari juga menambahkan dalam periwayatannya : "Adapun orang munafik dan orang kafir akan ditanya : Apa yang kamu katakan tentang orang ini? Ha hah.. Aku tidak tahu. Aku mengatakan sebagimana orang-orang mengatakan, kemudia malaikat berkata, Kamu tidak tahu? dan memukulnya dengan palu besi". Maka turunlah kepadanya para malaikat dari langit yang berwajah hitam, mereka membawa tenunan kasar dasn duduk di dekatnya sambil mengawasi. Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk di dekat kepalanya seraya berkata : "Hai ruh yang buruk, keluarlah untuk menuju kemurkaan dan kemarahan dari Allah.

Baca juga seperti apa sih, malam pertama di alam kubur.
Read More »

Seperti Apa sih, Malam Pertama Di Alam Kubur!

0
Ketika sebuah keranda di bawa menuju tempat pemakaman, ritual-ritual sesuai syariat pun digelar menyertai pembaringan satu jasad yang telah mati di kubur dalam tanah. Tidak lama kemudian datang pula malaikat maut duduk di sebelahnya dan menyeru padanya, "Hai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan keridhaan Allah swt". Lalu ruhnya mengalir keluar seperti tetesan air, ia diterima dan dipakaikan kafan yang harum oleh malaikat, kemudian di bawa keluar. Baunya harum seperti minyak kasturi untuk selanjutnya dibawa naik.

malam pertama di alam kubur

Setiap melewati kumpulan para malaikat mereka bertanya, "Ruh siapakah yang harum ini?" Pertanyan itu dijawab dengan ruhnya fulan bin fulan. Hal demikian terus berlangsung hingga ke langit. Para penghuninya menyambut baik kedatanga ruh tersebut. Setiap menaiki jenjangnya, malaikat Muqarrabun mengantarkan hingga langit ke tujuh. Allah berfirman, "Tulislah ketentuannya di surga Illiyyin!". Lalu dikembalikan ke bumi karena di sanalah Kami diciptakan dan ke dalamnya Kami dipulangkan. Pada saatnya akan Kami bangkitkan, maka bergabunglah kembali ruh tersebut dengan jasadnya di dalam kubur.

Tidak lama kemudian datanglah malaikat Munkar-Nakir seraya bertanya, "Siapakah Tuhanmu?" Dijawab, "Allah Tuhanku". "Apa agamamu?" Dijawab, "Islam agamaku". "Bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang diutus di tengah-tengah kamu?" Dijawab, "Beliau utusan Allah". "Dari mana pengetahuan itu?" Dijawab, "Aku belajar dari kitab Allah, iman kepadnya dan membenarkannya".

Maka datanglah panggilan, "Betul hambaku, berikan kepadanya hamparan dan pakaian surga. Bukakan pintu yang menuju surga agar harum dan hawanya ia nikmati. Lapangkan kuburnya sejauh mata memandang". Lalu datanglah sesosok yang tampan lagi harum baunya dan berkata, "Terimalah kabar gembira yang dulu dijanjikan Tuhan". Dijawab, "Siapa sebenarnya dirimu itu?". "Aku adalah jelmaan amal baikmu dulu". Dijawab, "Ya Allah, segerakanlah hari kiamat agar aku dapat cepat-cepat berkumpul bersama keluarga dan sahabat-sahabatku".

Kemudian Nabi saw melanjutkan ceritanya. Sedangkan bagi orang kafir ketika akan mati. Mereka didatangi oleh malaikat yang hitam mukanya lagi hitam pakaiannya dan mereka duduk di depannya. Tidak lama kemudian datang pula malaikat maut duduk di sebelahnya dan berkata, "Hai ruh jahat, keluarlah menuju murka Allah, tersebarlah ke semua anggota tubuhnya". Lalu ruh dicabut seperti mencabut besi dari bulu basah, urat dan ototnya putus-putus. Ruh itu diterima dan dimasukkan ke dalam kain hitam untuk di bawa keluar. Baunya busuk seperti bangkai. Lalu ruh itu di bawa naik. Setiap melewati kumpulan malaikat, mereka bertanya, "Ruh jahat siapakah yang busuk itu?". Pertanyaan itu dijawab dengan, "Ruh fulan bin fulan". Jawaban itu terdengar sampai ke langit, ketika akan masuk, pintu itu dibukakan.

Nabi saw pun membaca ayat:
"...sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit buat mereka. Dan tidak dapat masuk surga kecuali jika ada unta yang masuk ke dalam lubang jarum ini (sesuatu hal yang mustahil). Demikianlah balasan bagi orang-orang dzalim". (QS. Al A'raf : 40)

Lalu peintah Allah, "Tulislah ketentuannya di neraka Sijjin, dan lemparkanlah ruh itu". Allah berfirman:
"Barang siapa menyekutukan Allah, tidak ada bedanya seperti terjun dari langit lalu disambar burung besar atau dibanting angin ke jurang curam sejauhnya". (QS. Al Hajj : 31)

Kemudia ruh tersebut melekat lagi ke tubuhnya di dalam kubur, tidak lama kemudian datang malaikat Munkar-Nakir dan memeganginya lagi menggertak, "Siapakah Tuhanmu?" Dijawab, "Aku tidak tahu". "Apa agamamu?" Dijawab, "Aku belum mengenalnya". "Bagaimana tanggapanmu tentang orang yang diutus di tengah-tengah hidupmu?" Dijawab, "Itupun aku tidak kenal".

Maka datanglah seruan keras. "Dusta dia, hamparkan dan bukakan pintu neraka baginya". Lalu terasalah hawa panasnya, kuburnya menyempit dan hancurlah tulang rusuknya. Tidak lama kemudian datang seorang yang buruk rupa, berbau busuk dan menggertak, "Sambutlah hari buruk bagimu, saat yang dulu kamu membantahnya ketika diperingatkan". Ruh jahat tersebut bertanya kepadanya, "Siapakah kamu ini?" Dijawab, "Aku adalah perilaku jahatmu". Lalu ruh itu pun berkata, "Ya Tuhan, tundalah dulu hari kiamat, jangan terburu-buru hari kiamat".

Dari Abu Hurairah r.a, Nabi saw bersabda:
"Bahwasannya orang mukmin dikunjungi malaikat yang memegang kain sutra berisi minyak kasturi disaat sakaratul maut. Ia mencabut ruhnya dengan pelan-pelan seperti mengambil rambut dari dalam adonan".

Pulanglah dengan rahmat dan ridha Allah. Ketika ruh keluar, lalu diletakkan pada minyak kasturi dan bunga-bunga dala bungkusan sutra dan ditunjukkan ke surga Illiyyin. Bagi orang kafir ketika sakaratul maut, malaikat membawa kain bulu berisi api. Lalu ruh itu dicabut dengan sekerasnya dari tubuhnya dan dikatakan padanya, "Hai jiwa yang jahat, keluarlah menuju kemarahan Tuhan, menuju tempat terhina dan siksa-Nya". Sesudah ruh itu keluar, lalu diletakkan di atas bara api mendidih, dilipat dan dibawa ke neraka Sijjin.

Dari Abdullah bin Umar r.a katanya, "Seorang mukmin ketika masuk kubur menjadi luas kuburnya hingga 70 hasta. Bungha-bunga harum bertaburan, sutra dihamparkan baginya. Sedikit hafalan dari Al Qur'an menjadi penerang baginya seperti cahaya matahari, layaknya seperti pengantin baru. Tiada seorang pun yang berani membangunkannya dari tidurnya kecuali sang kekasih (demikianlah nikmatnya)....

Bagi orang kafir, kuburan menjadi sempit hingga tulang rusuknya hancur. Ular sebesar leher unta menghampirinya dan menyabit-nyabit dagingnya sampai hanya tinggal tulang belulang. Malaikat buta, tuli lagi bisu memukulnya dengan gada besi, jeritannya tidak didengar dan keadaannya tidak dilihat, ditambah lagi hidangan siksa api neraka pada setiap pagi dan sore.

Sahabat, seperti itulah kelak malam pertama di alam kubur, semoga saja kita berada dalam golongan kanan yang bisa merasakan bau harumnya surga kelak di alam kubur dengan cara beriman dan bertakwa kepada Allah. Pintu taubat selalu terbuka lebar sejauh mata memandang bagi orang yang benar-benar bertaubat.

Baca juga bayangkanlah ketika sakaratul maut menjemputmu.
Read More »

ARTIKEL MENARIK LAINNYA