Cara Bersiwak (Menggosok Gigi) dan Hadist-hadist Yang Menganjurkannya

Siwak berasal dari kata saka. Merupakan sebuah istilah yang dipergunakan oleh para ulama untuk mengungkapkan penggunaan sebatang kayu atau sejenisnya untuk membersihkan gigi, agar sisa makanan yang berwarna kuning dan menempel pada gigi hilang.

Hadist-hadist Yang Menganjurkan Bersiwak

Adapun tata cara dan aturannya adalah seperti yang dijelaskan dalam hadist-hadist Nabi saw berikut ini, bahwa beliau bersabda :

• "Bersiwak itu membersihkan mulut (gigi), dan alat untuk memperoleh keridhaan Allah". 
• "Kalaulah saya tidak (khawatir) menyulitkan umatku maka sungguh saya akan menyuruh mereka untuk mempergunakan siwak (menggosok gigi) setiap kali mereka hendak melakukan shalat".
• "Adalah Rasulllah saw apabila hendak menghidupkan malam (kiam Al Layl), maka beliau membersihkan mulutnya".
• "Apabila Rasulullah saw hendak melakukan shalat tahajjud, maka beliau membersihkan mulutnya dengan bersiwak".

Hadist di atas menunjukkan diisyaratkannya penggunaan siwak, karena itu merupakan sebab untuk membersihkan diri dan mendatangkan keridhaan Allah bagi orang yang melakukannya. Hukumnya adalah sunnah muakkad dan tidak wajib.

Bersiwak tidak hanya dianjurkan kepada laki-laki saja, tetapi juga mencakup kaum wanita. Bersiwak sangat dianjurkan pada setiap waktu dan tidak terikat dengan waktu tertentu seperti yang disebutkan dalam hadist di atas, sehingga dapat dipahami bahwa itu dianjurkan untuk melakukan setiap saat, baik keika seseorang hendak mendirikan shalat, ketika berwudhu, maupun di luar waktu tersebut. Hal ini ditegaskan oleh hadist Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan lainnya. Dari Syraih, dari ayahnya bahwa dia berkata : "Saya berkata kepada Aisyah r.a, "Pekerjaan apakah yang mula-mula dilakukan oleh Rasulullah saw apabila beliau memasuki rumahnya?", dia menjawab, "Bersiwak".

Walaupun demikian ada waktu-waktu tertentu yang sangat dianjurkan untuk bersiwak dari pada waktu-waktu lainya. Imam Nawawi berkata, "Bersiwak merupakan pekerjaan yang dianjurkan pasa setiap waktu, akan tetapi ada lima waktu yang sangat dianjurkan untuk melakukannya : Ketika hendak shalat, ketika berwudhu, ketika hendak membaca Al Qur'am, ketika bangun tidur dan ketika bau mulut tidak sedap. Bau mulut yang tidak sedap ini akibat tidak makan dan minum dalam waktu yang lama serta memakan makanan yang baunya tidak sedap".

Tidak diragukan lagi bahwa berubahnya bau mulut antara lain disebabkan karena tidur pada malam atau siang hari, dan tentu saja mulut perlu segera dibersihkan. Aisyah r.a meriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa beliau tidak pernah bangun tidur pada malam dan siang hari kecuali beliau menggosok giginya dengan siwak.

Cara yang tepat untuk bersiwak adalah ke atas dan ke bawah, bukan ke kiri atau kanan, ini bertujuan agar gusitidak berdarah. Kalau tidak mengikuti aturan yang dianjurkan kemudian menggosoknya ke kiri dan kanan maka hukumnya adalah makruh.

Dari Apa Sebaiknya Bahan Siwak Itu?

Siwak yang dipergunakan oleh kaum muslim, lelaki dan wanita sebaiknya terbuat dari batang pohon arak jika mereka menemukan, atau jika tidak menemukan pohon tersebut boleh mempergunakan bahan yang lainnya. Maka sesungguhnya hal itu diperbolehkan bagi mereka asal ia dapat membuat mulut dan gigi menjadi bersih. Seperti kain kasa dan kulit ari. Dengan menganalogikan kepada hal ini, maka kita boleh mempergunakan sikat gigi sekaligus dengan pasta giginya.

Mencuci Siwak

Kita sangat dianjurkan untuk mencuci siwak atau sikat gigi yang telah dipergunakan untuk menggosok gigi, berdasarkan hadist dari Aisyah r.a yang berkata : "Nabi saw biasa menggosok gigi, kemudian beliau memberikannya kepada saya untuk mencucinya, lalu saya mempergunakannya untuk menyikat gigi saya dan mencucinya kemudian saya berikan siwak itu kepadanya".

Kalau tidak menemukan siwak atau sikat gigi, maka kita boleh mempergunakan jari jemari kita untuk membersihkan gigi kita. Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Rasulullah saw yang bersabda : "Jari jemari boleh dipergunakan sebagai siwak".

Baca juga 3 langkah menuju khusnul khatimah.

Tweet