8 Macam Mandi Yang Disunnatkan Dalam Islam

Mandi yang disunnatkan adalah apablia dilakukan, maka akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa, diantaranya :

Mandi pada hari jum'at

Mandi pada saat hendak melaksanakan shalat jum'at bukanlah suatu hal yang diwajibkan, yang apabila ditinggalkan tidak memberikan madharat, akan tetapi hal tersebut disunnatkan, karena dapat menghilangkan keringat dan bau badan yang tidak sedap. Adapun waktu mandi pada hari jum'at itu dimulai dari terbitnya fajar sampai memasuki waktu shalat jum'at, yang lebih utama adalah saat hendak berangkat menuju masjid. Apabila di tengah jalan terkena hadast maka cukup disucikan dengan berwudhu saja. Mandi sebelum melaksanakan shalat juma't tidak lagi dikategorikan sebagai mandi yang disunnatkan, sebagian ulama mewajibkan mandi pada hari jum'at meskipun tidak terdapat kotoran yang menempel di badan. Hal ini didasarkan pada riwayat dari Abu Hurairah, dimana Rasulullah saw pernah bersabda :

"Merupakan kewajiban bagi setiap muslim umtuk mandi minimal satu kali dalam setiap tujuh hari, dimana pada saat itu ia membasuh kepala dan seluruh tubuhnya". (HR. Bukhari, Muslim)


Mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha

Tidak ada hadist shahih yang membahas mengenai masalah mandi minimal pada hari raya idul fitri maupun idul adha. Akan tetapi, para ulama menganjurkan untuk mandi pada kedua hari raya tersebut.


Mandi ketika hendak melakukan ihram

Menurut junhur ulama, mandi bagi wanita yang hendak melakukan ihram merupakan amalan yang disunnatkan. Hal ini didasarkan pada riwayat dari Zaid bi Tsabit : "Bahwasannya ia pernah melihat Rasulullah melepaskan pakaian ihramnya, lalu beliau mandi". (HR. Darulquthni, Baihaqi dan Tirmidzi)


Mandi ketika hendak masuk kota Mekkah

Disunnatkan bagi wanita muslmah yang hendak memasuki kota Mekkah untuk mandi. Sebagaimana telah disebutkan dalam hadist dari riwayat Muttafaqul 'Alaih bahwa Rasulullah saw pernah melakukan hal itu.


Mandi ketika hendak wukuf di Arafah

Disunnatkan bagi wanita muslimah tang hendak wukuf di Arafah. Sebagimana yang diriwayatkan oleh Imam Malik, bahwa Abdullah in Umar r.a pernah mandi sebelum berihram, pada saat memasuki kota Mekkah dan ketika hendak wukuf di padang Arafah.

Mandi Orang Gila Yang Sembuh
Ketika orang gila kemudian dia telah sembuh seperti orang normal lainnya, maka disunnatkan untuk mandi terhadapnya dikarenakan sebagai bagian dari rasa syukur atas kesembuhannya itu.


Mandi Sehabis Memandikan Mayat
Seseorang yang telah memandikan mayat disunnatkan untuk mandi, sebab takut adanya kotoran atau najis yang menempel seusai memandikan oleh percikan-percikan air yang menempel di badan orang yang memandikan.


Mandi Orang Kafir Sehabis Masuk Islam
Disunnatkan juga bagi mu'alaf (orang yang baru masuk islam) untuk mandi, itu sebagai tanda syukur telah masuk ke agama yang diridhai Allah dan membuang kekafirannya itu.

Baca juga Panduan tata cara mandi wanita lengkap, kewajiban dan sunnahnya

Tweet